Blog Archive
-
▼
2011
(506)
-
▼
Desember
(500)
- FOTO PROFIL FACEBOOK ADALAH PREDIKSI MASA DEPAN
- Sampe Nangis Baca ini ! Arti Ayah di Kehidupan...
- Konon, Sumpit Dayak Lebih Ditakuti daripada Peluru
- Kisah Nyata : Menjaga Cinta Hingga ke Pintu Maut....
- Alkisah Uang Rp. 1000 dan Rp. 100.000
- Saat Kembung, Tenangkan Perut dengan Teh Hangat
- Ini Dia Wajah Jelita Gaby Bakrie Yang Masuk 50 Wan...
- Kata-Kata Bijak Dari Nabi Muhammad SAW
- 23 Kematian Aneh Dalam Sejarah
- Kecanduan Ponsel Bisa Memicu Gangguan Jiwa
- Benarkah Ini Bayangan Malaikat yang Sedang Menjaga...
- Trik Membengkokkan Sendok Dengan Kekuatan Pikiran
- Headphone Murahan Berisiko Rusak Pendengaran
- Siapa Perempuan Cantik Misterius di Belakang Kim J...
- 10 Orang yang Hidup dari Hal yang Mustahil
- Wow..Di 2011, Video YouTube Ditonton 1 Triliun Kali
- Inilah 50 Wanita Cantik di Indonesia
- 11 Cara Melamar Pasangan Terunik di 2011
- Kapan Waktu Tepat Bilang "I Love You"?
- Masihkah Ariel 'Peterpan' Jadi Idola?
- Peraturan Aneh: Dilarang Senyum Saat Foto Pembuata...
- Foto-Foto Pasir Dalam Wujud Dan Bentuk 3D
- Rahasia Kutukan Benda Seni Dunia
- Gadis Gadis Seksi Yang Berenang Bareng Harimau
- Selingkuh Itu Indah
- Berita Razia PSK, Parah
- Wah...Pernikahan Sesama Jenis Pertama Di Indonesia...
- Heboh.. Bintang Porno dirikan Klub Sepak bola
- Sungguh Mulia, Nenek 70 Tahun Susui Kucing
- Orang Tergemuk di Dunia Akhirnya Menikah, Istrinya...
- Inilah Yang Membuktikan Kalau Orang Jepang Memilik...
- Ganasnya Badai Salju Menghancurkan Kapal
- Tipe-Tipe Granat Untuk Perang
- Foto Nakal Yasmine Wildblood Beredar!
- Tentara Ketahuan Pakai Celana Dalam Warna Pink
- Aksi Nekat Cewek Cewek Mengeringkan Celana Dalamny...
- Bunga Mawar Dan Macam-Macam Warnanya
- Tips Makeup Untuk Si Kacamata
- 8 Peristiwa Anomali Alam Yang Luar Biasa
- 5 Tips Nyaman Menggunakan Notebook Sebagai Penggan...
- DDukungPernikahan Sesama Jenis Di Sahkan 3000 Oran...
- 10 Penyakit Tidur Paling Berbahaya Sejagat Raya
- Kisah Cinta Seorang Anak
- 5 Kapal Hantu Yang Melegenda Dan Misterius
- Inilah 11 Makhluk Seram Yang Terlihat Tidak Nyata
- Fosil Cakar Naga Raksasa
- Pria 21 Tahun Miliki 30 Mobil Mewah
- 5 Skandal Seks Terbesar Bintang Asia
- Macam-macam Sepeda Modern Berbentuk Langka
- Melompat Dari Ketinggian 36,6 Km, Pecahkan Rekor D...
- Sekolah Untuk Jadi PSK
- Foto Kesalahan Yang Dilakukan TV One
- Lomba Ciuman Paling Dahsyat
- 10 Keunikan Mata Yang Jarang Diketahui
- 7 Kisah Ibu yang Sangat Mengagumkan
- Ilusi Foto Syahrini, Serem Gan!!
- 5 Alasan Mengapa Tahun Baru Selalu Ada Kembang Api
- Robot Perang Ciptaan Orang Indonesia yang Dikagumi...
- 6 Apartemen Paling Unik di Dunia
- Menghitung Domba Buat Ngantuk,Benarkah?
- 6 Fenomena Film Porno di Dunia
- 5 Tempat Menarik Untuk Kencan Pertama
- Porto Minta Dikirimi Video Andik Vermansyah
- Rahasia Tersimpan Dibalik Payudara Wanita
- Misteri Hantu Wanita Menari Di Diskotik
- Cara Mengencangkan Payudara Wanita
- 31 Istilah Galau Anak Negeri yang Populer
- Pesawat Tanpa Sayap yang Mampu Terbang Secepat Jet!
- Tips Jitu Menjaga Kerahasiaan Password
- Potret Night Club Anak Kecil di Rusia
- Wanita yang Tinggal Dalam Keranjang Selama 16 Tahun
- 10 Tempat Terlarang Untuk Menggunakan HP
- Asal Usul Kata Maho yang Populer di Dunia Maya Ind...
- 12 Tips Melawan Badmood
- 12 Fakta Terselubung Film Harry Potter
- Misteri Tulah Pertama di Luoyang
- 6 Tempat Terlarang Bagi Laptop
- 19 Misteri Game GTA San Andreas
- Potret Mobil Aneh yang Mengerikan
- 10 Tempat Terlarang Untuk Tidur
- Potret Perbudakan di Masa Perang Sipil
- 3 Hal Yang Membuat Pekerjaan Menjadi Ibadah
- Inilah Bra Termahal di Dunia
- Geger Pakaian Dalam Artis Seksi Korea di TV
- 7 Manfaat Lain Susu Bagi Tubuh Manusia
- 3 Penyebab Perempuan Berpayudara Kecil
- Efek Ciuman Sebelum Tidur
- Joke Malam | Buang Barang Bawaan Anda
- 5 Alasan Mengapa Tahun Baru Selalu Ada Kembang Api
- “Star Gate Project” Paranormal Dalam Intelejen Ame...
- Bahaya Tidur Dengan TV Menyala atau Sambil Mendeng...
- Tradisi Makan Jantung di Penjara Pollsmoor, Cape Town
- Kenapa Kita Suka Mabuk Kalau Membaca di Mobil
- Kesalahan Dalam Dunia Kedokteran Modern
- 10 Mitos Tentang Rokok
- Akibat Jika Tubuh Kekurangan Tidur
- Curhatan Seorang Call Center
- Manfaat Rokok Bagi Manusia
- 5 Kebudayaan Indonesia yang ‘Mulai’ Hilang
- 5 Tips Mudah Hidup Sehat
-
▼
Desember
(500)
Labels
- Amazing (36)
- berita (22)
- Bisnis (3)
- Did You Know? (72)
- Download Game (1)
- Dunia Hiburan (17)
- Hewan (5)
- Hot (22)
- Humor (7)
- Internasional (1)
- Kesehatan (25)
- Lucu (2)
- Lucu dan Unik (76)
- Mencengangkan (53)
- Misteri (25)
- Pengetahuan Menarik (158)
- People (28)
- Percintaan (35)
- Renungan (23)
- Sex (15)
- Tekhnologi (1)
- Teknologi (11)
- Tips (1)
- Tips dan Trik (33)
statistik
Minggu, 11 Desember 2011
Nasib Tragis Pahlawan Olahraga,Medali pun Terpaksa Dijual untuk Makan
di
04.00
Diposting oleh
gudangupil
0
komentar
Jakarta - Marina Segedi. Mantan atlet pencak silat ini pernah menjadi pahlawan bagi bangsanya. Ia telah mempersembahkan medali emas saat SEA Games di Filipina, 1981, untuk Indonesia.
Kini Marina tidak lagi jaya. Ia bukan atlet lagi, dan tentu saja, usianya sudah paruh baya, 47 tahun. Sang juara itu pun harus berjuang keras membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Saat ini ia beralih menjadi sopir taksi.
Setiap hari pagi-pagi buta, Marina harus membelah jalanan. Saat kebanyakan orang masih pulas dalam tidurnya, ia sudah harus berangkat ke pool taksi Blue Bird yang terletak di Buaran, Jakarta Timur. Kemudian mencari penumpang menjelajah seantero Jakarta.
Maklum hidup Marina sekarang bisa dibilang pas-pasan. Rumah belum dimilikinya.Apalagi setelah ia berpisah dengan suaminya, Rainer Nurdin, pada 1990. Perempuan yang juga menjadi juara tingkat Asia di Singapura itu, terpaksa harus menghidupi sendiri kedua anak perempuannya yang masih kecil, yaitu Ayu Yulinasari dan Rima Afriani Caroline.
Sejak saat itu ia pun mulai kerja apa saja untuk mencari nafkah. Awalnya Marina bekerja sebagai sopir taksi, pada 1991. Namun 3 tahun kemudia ia berhenti. "Setelah berhenti, saya bekerja apa saja. Pernah dagang kue, nasi, sampai jadi peran pembantu di film. Dan Januari 2011 saya masuk lagi ke Blue Bird," ujar Marina kepada detik+.
Sekalipun pernah mengharumkan nama bangsa di tingkat Asia, tidak banyak yang diterima Marina dari pemerintah. Ia mengaku hanya sempat mendapat beasiswa Supersemar selama 1 tahun dari Presiden Soeharto saat itu. Beasiswa yang diterimanya per bulan Rp 100 ribu. Setelah itu tidak ada perhatian apa-apa lagi.
Perhatian pemerintah mampir pada Marina ketika tidak sengaja ia bertemu dengan pegawai Kemenpora bernama Karsono, Juni 2011. Pagi itu Karsono yang tinggal di Kompleks Inkopol, Kranji, Bekasi, naik taksi yang dikemudikan Marina.
Sepanjang perjalanan menuju tempat kerja, Karsono mengetahui sopir taksi yang ditumpanginya ternyata mantan atlet pencak silat yang berprestasi. Marina merupakan peraih medali emas di SEA Games dan kejuaraan Pencak Silat tingkat Asia di Singapura.
"Pak Karsono kemudian bertanya apakah medali-medali itu masih ada. Saya jawab semuanya masih ada. Begitu juga dengan dokumentasi saat saya meraih penghargaan itu," kenang Marina.
Setibanya di Kemenpora, Karsono minta Marina ikut masuk. Marina diajak ke lantai 7 untuk bertemu dengan Yuni Purwanti, yang bertugas mengurusi para mantan atlet.
Kemenpora memang memiliki program tunjangan rumah untuk mantan atlet yang berprestasi. Sayang tidak banyak atlet yang tahu soal program itu. Marina beruntung karena kebetulan bertemu Karsono yang memberitahu dan membantunya untuk mendapatkan tunjangan tersebut.
Marina kemudian diminta membawa medali berikut piagam penghargaan yang pernah ia dapatkan untuk mengurus tunjangan rumah. Wanita blasteran Jerman-Jawa itu selama ini memang masih menumpang di rumah orang tuanya di daerah Bintara, Bekasi Barat.
Namun proses untuk mendapatkan tunjangan rumah sebesar Rp 125 juta memang tidak mudah. Paling tidak ia harus menunggu 3 bulan untuk ditetapkan sebagai mantan atlet yang berhak mendapat tunjangan itu. "Kata Bu Yuni tunjangan itu harus melalui persetujuan beberapa pihak. Jadi saya disuruh berdoa saja," cerita Marina kepada detik+.
Akhirnya pada 9 September 2011, tunjangan rumah dari Kemenpora diterima Marina. Tentu saja tunjangan itu membuatnya senang. Paling tidak tunjangan itu bisa dimanfaatkan Marina sebagai bekal jika sudah tidak lagi menjadi sopir taksi.
Hidup pas-pasan juga dialami Hapsani, peraih medali perak dan perunggu di SEA Games 1981 dan 1983. Bahkan mantan atlet lari estafet 4 x 100 meter ini terpaksa menjual medali yang diperolehnya ke pasar loak di Jatinegara Jakarta Timur, pada 1999.
"Suami saya terpaksa menjual medali-medali itu untuk beli makanan. Sebab saat itu suami saya menganggur," jelas Hapsani yang kini telah berusia 50 tahun.
Kondisi perekonomian Hapsani dan suaminya, Muhammad Hatta, memang sangat memprihatinkan. Meski usia keduanya sudah senja, namun hingga saat ini mereka belum juga memiliki rumah. Pasangan ini masih menumpang di rumah orang tua Hapsani di daerah Salemba, Jakarta Pusat.
Untuk menutup kebutuhan sehari-hari, Hapsani bergantung dari penghasilan suami yang bekerja serabutan. Selain itu ia juga berupaya mencari tambahan dengan menjadi pelatih atletik untuk anak-anak di sekitar rumahnya. Penghasilan yang didapat itu tentu saja tidak seberapa.
Kisah Marina dan Hapsani merupakan gambaran nyata betapa tragisnya nasib sejumlah mantan atlet yang dulu pernah berjasa mengharumkan nama bangsa. Mereka terpaksa hidup pas-pasan, membanting tulang untuk menyambung hidup usai pensiun sebagai atlet nasional.
Selain Marina dan Hapsani, sebenarnya masih banyak mantan atlet berprestasi yang nasibnya sengsara. Hanya saja pemerintah mengaku kesulitan untuk mencari informasi keberadaan mereka.
"Kami sulit mencari tahu keberadaan mereka sebab alamatnya sudah berubah. Kami berharap masyarakat yang mengetahui ada mantan atlet berprestasi yang hidupnya susah segera laporkan ke Kemenpora," kata Menpora Andi Mallarangeng.
Ketua Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI) Icuk Sugiarto menilai pemerintah kurang serius memperhatikan nasib para atlet. Bila pemerintah serius, sebenarnya mudah saja menemukan atau mencari tahu nasib para mantan atlet yang dulu pernah meraih prestasi.
"IANI saja yang berdiri sejak 2005 memiliki database nama-nama atlet dari tahun 1951 sampai sekarang. Kan aneh kalau pemerintah yang punya infrastruktur justru tidah tahu data para atletnya. Apalagi atlet-atlet yang dulu berprestasi," ujar Icuk, yang juga mantan atlet bulutangis.
Menurut catatan IANI, pada 2007 terdata setidaknya atlet yang pernah meraih medali emas di tingkat SEA Games jumlahnya 1.500 orang. Untuk tingkat Asean Games jumlahnya sekitar 90 orang, dan tingkat dunia jumlahnya kurang dari 75 orang. Belum lagi peraih medali perak dan perunggu.
Tulisan detik+ berikutnya: Laporan Utama 'Surat Rahasia Sri Mulyani' dan Laporan Khusus 'Nasib Tragis Pahlawan Olahraga' antara lain 'Susahnya Cap Tiga Jari Suswanti', 'Jangan Terlantar Setelah Pensiun' dan 'Hujan Medali Berhenti, Sukses Tetap Milik Susi' bisa Anda dapatkan di detiKios for Ipad yang tersedia di apple store.
(iy/vit)
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar